Pada peringatan hari lahirnya Pancasila, 1 Juni 2011 yang lalu, beberapa tokoh penting Republik ini serta Presiden SBY menyampaikan pandangan mereka tentang Pancasila. Dari apa yang mereka kemukakan dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya Pancasila dalam hidup berbangsa dan di Republik ini. Pancasila digali dari khasanah budaya bangsa Indonesia juga berfungsi sebagai pemersatu bangsa.
Pancasila merupakan ideologi yang menjunjung tinggi lima ide, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, demokrasi, dan keadilan sosial. Ide-ide atau sila-sila dibela dan diperjuangkan dengan gigih oleh negara dan masyarakat kita, karena diyakini sebagai nilai luhur dan berguna bagi manusia.
Orthodoxi adalah ajaran yang diyakini sebagai yang benar dan yang digali terutama lewat daya penalaran. Sedangkan Orthopraxis adalah praktek yang benar dari ajaran yang benar, atau menunjuk bagaimana orthodoxi menjadi nyata dalam praxis.
Pancasila adalah orthodoxi yang dimiliki dan dianut oleh bangsa Indonesia, dan diharapkan sungguh dilaksanakan dalam kehidupan nyata bangsa Indonesia, sehingga orthodoxi sungguh menjadi nyata dalam praxis. Dengan demikian praxis yang ada menjadi orthopraxis.
Merupakan suatu kenyataan yang tak dapat diingkari bahwa selalu ada jurang antara orthodoxi dan praxis. Dan selalu pula dicoba untuk dijembatani gap antara orthodoxi dan praxis itu.
Patut disayangkan jika kita bangsa Indonesia selalu membanggakan orthodoxi Pancasila, dan mengkritik ideologi-ideologi lain. Kita cenderung membuat kritik ideologi atas ideologi. Pada hal yang lebih penting dan akan dipercaya adalah kritik praxis atas praxis. Suatu orhodoxi harus menjadi nyata dalam praxis, bila ajaran itu mau sungguh meyakinkan dan diterima orang. Seharusnya demikian pulalah Pancasila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar