Pengamat politik dari Universitas Paramadina Jakarta Yudi Latief meminta negara tidak menjadikan Pancasila hanya sebagai mitos.
"Pancasila jangan hanya dijadikan mitos saja, namun juga perlu diobyektifikasi, didekatkan dengan realitas," katanya seusai diskusi 'Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara' di wisma LDII, Jakarta, Kamis 9 Juni 2011.
Menurut dia, Pancasila sebagai pandangan hidup selama ini telah dicampakkan oleh elit negara dan tidak lagi menjadi dasar dalam mengambil kebijakan.
"Ada ketidakkonsistenan, para elit selalu mengumbar kata 'pancasila' sementara kebijakannya tidak berdasarkan falsafah Pancasila,"katanya.
Ia mencontohkan kebijakan ekonomi yang seharusnya sesuai konstitusi dan Pancasila, namun semakin lama justru semakin melenceng.
"Pelaksanaan pasal 33 yang seharusnya menjadikan sumber daya alam sebagai alat untuk mewujudkan keadilan sosial, namun justru kini dikuasai asing," katanya.
Ia menengarai sekitar 75 kebijakan dan undang-undang yang telah dikeluarkan pemerintah justru bertentangan dengan konstitusi.
Ia menambahkan, Pancasila sebagai Falsafah bernegara, berbangsa dan bermasyarakat tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama.
"Bahkan cocok dengan nilai-nilai agama, karena memang digali dari kehidupan masyarakat Indonesia yang beragama,"katanya.
Selain itu, Pancasila merupakan hasil dari perenungan semua tokoh, baik dari tokoh Islam maupun tokoh nasionalis guna menjadi dasar negara.
Sementara itu, Redaktur Senior Harian Kompas Budiarto Shambazy mengatakan, Pancasila perlu diperkenalkan kepada generasi muda dengan menggunakan kemasan sesuai perkembangan jaman. Hal ini dibutuhkan karena selama ini Pancasila semakin tidak dikenal oleh generasi muda dan dalam perkembangannya pengenalan Pancasila juga tidak berkembang.
"Perkembangan teknologi dan informasi saat ini memerlukan adaptasi, ini juga diperlukan dalam mengemas Pancasila," katanya.
Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo menilai, Pancasila seharusnya justru diajarkan kepada elit politik. Menurut dia, perilaku elit mencontohkan penyimpangan terhadap Pancasila.
(ant)
(BERKAT, Jumat 10 Juni 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar